Minggu, 05 April 2009

Curhat Gadis SMU

Pada awal januari 2009 , saat itu saya sedang duduk disebuah stasiun kereta api tujuan medan rantauprapat, sambil menunggu keberangkatan jam 22'50 saya santai sejenak dikantin stasiun sambil memesan teh botol sosro, tidak berapa lama saya dihampiri seorang gadis yang ternyata masih duduk dikelas II smu didaerah langkat, sebut saja namanya ririn. om...bawa laptop yachh sapanya akrab. iya..kenapa dek saya balik bertanya. gpp om katanya, kemudian dia mulai bercerita bahwasanya gara2 pingin dibeliin laptop perawannya diambil oleh Bpk kandungnya sendiri, awal ceritanya begini......
ayahnya seorang guru sd disebuah sekolah dipedesaan , ibunya jualan dikantin, maklum z gaji bapaknya tidak mencukupi untuk kebutuhan yang semakin meningkat dan ririn adalah anak satu-satunya dikeluarga mereka, sekitar bulan september 2007 ibunya meninggal dunia karena tabrakan dengan Truck bermuatan kelapa sawit saat itu ibunya sedang mengendarai sepeda motor sehabil belanja kebutuhan, singkat cerita pasca kepergian sang ibunda tercinta ternyata diam2 ayahnya mulai menyukai kemolekan tubuh ririn, dan selama itu ayahnya belum berani secara terbuka untuk beraksi....
sampai akhirnya ririn naik kelas II smu, karena bersekolah dikota rata2 temannya memiliki laptop, kemudian diberanikan diri untuk meminta ayahnya membeli secara kredit yg dibantu pencairannya dari SK gurunya. disaat itulah ayahnya meminta imbalan dari tubuh anaknya sendiri, malam itu hujan lebat sekali, ririn yg memang biasanya manja dengan ayahnya duduk dipangku ayahnya dan ayahnya memeluk ririn dari belakang, awalnya hanya canda2 seyogiyanya ayah dan anak, namun akhirnya menjurus kearah berhubungan intim, ntah setan apa yg telah memasuki jiwa ayahnya mulai meraba dan mengisap pentil ririn yg masih sebesar kacang hijau...., awalnya ririn kasihan dengan ayahnya, namun berjalan dengan kondisi ayahnya yg duda hampir setiap malam ayahnya meminta bagian agar dilayani nafsu bejatnya...
kira2 begitulah curhat ririn kepada saya, kemudian saya menyarankan agar ririn menceritakan hal ini kepada pihak sekolah, atau melaporkan ayahnya kepolisi. end

Tidak ada komentar: