Jumat, 17 April 2009

Kenangan dibioskop

Hari itu hujan rintik-rintik di awal tahun 2009, aku bersama temanku berniat mendaftarkan diri di sebuah tempat bimbingan belajar yang katanya paling berkualitas di kota kami untuk persiapan UMPTN 2009. Sesampainya di sana aku dan temanku disambut seseorang di tangga.Dia berkata, "Mo mendaftar ­yah Dek..? Kalo mau mendaftar di atas."Dia kelihatan agak dewasa dari yang lainnya yang ada di sana. Belakangan aku tahu dia tentor kelas IPA yang juga mengajarku di kelas, sangat kebetulan yah.Tidak cakep sih kakak itu, namun rayuannya membuatku sangat tersanjung. Dan wibawa serta senyumannya­ sangat membuatku terkesima, apalagi saat ia menjelaskan terlihat sekali kecerdasannya terpancar. Aku semakin kagum melihatnya. Dari hari ke hari kami semakin akrab. Aku pun biasa diantarnya pulang, kami pun sering ngobrol bersama tentang masalah kami karena kami juga sudah saling terbuka bahkan ­menyangkut cerita pribadi kami. Kami juga seringbercanda. Ia pun sesekali menyentuhku, sehingga aku merasakan sesuatu yang lain dalam sentuhannya yang begitu lembut dan mesranya.Sampai pada suatu hari dia mengajakku nonton dan aku pun menerima ajakan itu. Kami pun pergi sekitar jam 7 malam­ ke Sun plaza. Saat film tengah diputar, ia tidak henti-hentinya melihatku. Aku pura-pura serius nonton, tapi aku sebenarnya juga melihatnya. Kemudian ia mulai berani memegang tanganku, aku pun membiarkannya dan ia pun berkata, "Kakak sayang kamu."Serr.., rasanya aku tersambar petir asmara dan tidak kuasa menolaknya, apalagi ketika ia mulai berani menyandarkan kepalanya di bahuku dan meletakkan tangannya di pahaku. Aku semakin tidak kuasa menepisnya.Kemudian ia pun memandangku sejenak dan langsung menyambar bibirku, aku pun menyambutnya dengan mesra. Lidah kami saling bertautan dan aroma nafas kami saling memburu mereguk nikmatnya air liur kami yang saling kami tukarkan. Kebetulan di sederetan kursi kami duduk tidak ada orang, jadi tidak ada yang melihat aktivitas kami ini. Baru sekali ini saya melakukan hal seperti ini di bioskop, bahkan sama pacar saya yang jauh lebih cakep dari kakak tentor saya ini saya tidak pernah melakukannya. Itulah sebabnya saya sangat menikmatinya.Kakak saya yang satu ini pun semakin berani mengelus-elus paha mulusku yang kuning langsat itu,dan dia berkata, "Paha kamu mulus yah.., Kakak jadi tambah sayang sama kamu."Kebetulan rok yang kupakai saat itu memang mendukung, sebuah rok biru pendek selulut namun ada belahannya yang menyebabkan tangan kakakku ini mudah menyusup masuk mencari kehangatan cinta di antara dua pahaku.Namun karena malu aku pun menahan tangannya, dan berkata, "Jangan Kak."Ia pun tidak memperhatikan kata-kataku, dan tangannya terus memaksa masuk.Sekarang celana dalamku bagian paha dalam sudah ia raih. Sedikit lagi ia tarik, maka ia akan mendapatkan kemaluanku yang sudah basah ini.Ia berkata, "De.., nggak pa-pa kok, enak . Aku pun tetap bertahan untuk tidak memberikan apa yang ia mau, namun tenaganya lebih kuat dari padaku, sehinggga slep.., jarinya menyentuh klitorisku. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, apalagi ketika ia mulai memainkan tangannya di lubangku bagian luar, mengelus-elus buluku yang tipis dan menggesek-gesekkan klitorisku yang sudah basah dengan cairanku. Sungguh sensasi yang luar biasa yang sudah lama tidak kurasakan. Memang sih pacarku yang dulu (sebelum dengan yang sekarang) agak nakal dan suka minta jatah, tapi yang sekarang orangnya sangat baik, alim, nggak kurang ajar. ahh... Kakak.., Kakaak.., enak. Kakak nakall..!"Kepalanya yang tanpa sadar juga sudah sudah menempel di kedua payudaraku. Film pun habis, lampu kembali menjadi terang. Ia pun memandangiku dengan mesranya."Pulang yuk..!" katanya sambil menggandeng tanganku.Sambil berjalan turun.

Tidak ada komentar: